Penulis: Mochtar Yoni Kuncoro, Mahasiswa Sastra Indonesia Universitas Negeri Surabaya sekaligus pencinta linguistik dan sastra Jawa
PONOROGO, BABAD.ID | Stori Loka Jawa - Apa yang terlintas di benak Anda ketika mendengar kata "Madagaskar"? Sebagian mungkin akan langsung teringat dengan film animasi garapan Amerika Serikat yang mengisahkan tentang kehidupan hewan-hewan lucu.
Sementara yang lain mungkin akan langsung membayangkan keindahan alam negara Madagaskar, termasuk tingkah lemur-lemur yang bergerak di tempat terbuka.
Namun, di balik keindahannya, ternyata terdapat satu fakta mengejutkan tentang Madagaskar.
Siapa sangka? Meskipun terpisah jarak beribu-ribu kilometer dengan Indonesia, bahasa Malagasi di Madagaskar ternyata masih berkerabat dengan bahasa Jawa yang ada di Indonesia.
Menurut penelitian, bahasa Malagasi masih termasuk dalam rumpun bahasa Austronesia. Hal itu berarti bahasa ini masih berkerabat dengan bahasa-bahasa di Indonesia, termasuk bahasa Jawa.
Dilansir Babad.id dari artikel ilmiah berjudul In Search of Asian Malagasy Ancestor in Indonesia yang ditulis oleh Pradiptajati Kusuma (2017), secara linguistik, bahasa Malagasi sangat dekat dengan bahasa Dayak Ma'anyan, salah satu bahasa di Kalimantan.
Sementara itu, masih menurut artikel yang sama, secara gentik, nenek moyang bangsa Madagaskar berasal dari suku Banjar yang saat ini mayoritas tinggal di Kalimatan Selatan.
Lantas, bagaimana bisa bahasa Madagaskar mirip dengan bahasa Jawa jika leluhurnya berasal dari Pulau Kalimantan?
Seperti yang telah disebutkan di atas, hal tersebut karena bahasa Jawa, Malagasi, maupun Dayak Ma'anyan sama-sama berasal dari rumpun bahasa Austronesia.
Kira-kira seperti apa kemiripan bahasa Madagaskar dengan bahasa Jawa? Mari, kita lihat bersama-sama!
Kemiripan Penyebutan Angka antara Bahasa Madagaskar dan Jawa
Kemiripan pertama dapat ditinjau dari penyebutan angka. Berikut adalah angka-angka dalam bahasa Madagaskar.
1 = iray
2 = roa
3 = telo
4 = efatra
5 = dimy
6 = enina
7 = fito
8 = valo
9 = sivy
10 = folo
Setelah diperhatikan, tampak jelas adanya kemiripan penyebutan angka dalam bahasa Madagaskar dan Jawa.
Yang paling kentara adalah penyebutan angka 3, 4, 6, 7, 8, dan 10.
Kata telo, efatra, enina, fito, valo, dan folo dalam bahasa Madagaskar tentu terdengar sangat mirip dengan penyebutan angka dalam bahasa Jawa, yakni telu, papat, enem, pitu, wolu, dan sepuluh.
Sementara itu, roa, dimy, dan sivy juga sedikit memiliki kemiripan dengan penyebutan angka dalam bahasa Jawa, yakni loro, lima, dan sanga, meskipun tidak semirip angka-angka yang telah disebutkan sebelumnya.
Kemiripan Penyebutan Anggota Tubuh antara Bahasa Madagaskar dan Jawa
Tidak hanya angka, ternyata juga ada beberapa penyebutan anggota tubuh dalam bahasa Madagaskar yang memiliki kemiripan dengan bahasa Jawa.
Seperti dilansir Babad.id dari artikel Dewi Nastiti dan Lestari N. (2014) yang berjudul Analisis Kesamaan Rumpun Bahasa BI dan Malagasi sebagai Alat Bantu Proses Pembelajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA), berikut dua kemiripan yang ditemukan.
Yang pertama, kata tratra sangat mirip dengan kata dhadha dalam bahasa Jawa.
Kedua, orang Madagaskar menyebut salah satu anggota tubuh dengan sebutan tanana, mirip sekali dengan orang Jawa yang menyebutnya dengan tangan.
Kemiripan Penyebutan Kosakata Lainnya antara Bahasa Madagaskar dan Jawa
Masih ada sejumlah kosakata lain yang juga mirip, misalnya untuk menyebut benda-benda di lingkungan alam.
Contohnya, orang Madagaskar menyebut hewan reptil kecil yang biasa merayap di dinding sebagai tsatsaka. Hal itu tentu mirip dengan bahasa Jawa, cecak.
Ada lagi kata fasika untuk menyebut pasir dan sambu untuk menyebut prau yang semakin menunjukkan bahwa kedua bahasa ini masih berkerabat.
Kesimpulan
Setelah diperhatikan dengan saksama, ternyata bahasa Madagaskar memiliki banyak kemiripan dengan bahasa Jawa.
Kemiripan tersebut dapat dilihat dari penyebutan angka, anggota tubuh, dan kosakata lainnya. Kemiripan tersebut terjadi karena kedua bahasa ini berasal dari rumpun bahasa yang sama, yakni Austronesia.
Referensi
Lestari, N., & Nastiti, D. (2014). Analisis Kesamaan Rumpun Bahasa BI dan Malagasi sebagai Alat Bantu Proses Pembelajaran Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing (BIPA). Mabasan, 8(2), 287784.
Kusuma, P. (2017). In search of Asian Malagasy ancestors in Indonesia (Doctoral dissertation, Université Paul Sabatier-Toulouse III)
