Gpd6GfWoTSC5TSA9TpCoGUCoBY==
Anda cari apa?

Labels

Mendalami Firasat Alam sebagai Peta Kehidupan Orang Jawa Kuno

Pahami jenis burung perkutut, kicauan gagak, dan tanda-tanda kucing yang membawa keberuntungan atau kesialan. Termasuk watak laki-laki dan perempuan.

Ilustrasi burung perkutut. (Generatif Gemini)
Ilustrasi burung perkutut. (Generatif Gemini)


BABAD.ID | Stori Loka Jawa - Di tengah kompleksitas ajaran Islam yang termuat dalam manuskrip klasik, Serat Warna-Warni juga berfungsi sebagai ensiklopedia mistik yang memandu masyarakat Jawa melalui bahasa alam. Dalam pandangan Jawa, kosmos terus berbicara kepada manusia, dan tanda-tanda (disebut firasat atau petungan) bisa muncul melalui kicauan burung, perilaku binatang peliharaan, bahkan ciri fisik manusia. Pengetahuan ini dianggap sebagai piwulang (ajaran) yang penting untuk menghindari musibah dan menjemput kemuliaan.

Salah satu fokus utama dalam serat ini adalah bagaimana hewan-hewan, khususnya yang sakral seperti burung perkutut, berperan sebagai barometer nasib.

Tanda-tanda Burung Perkutut Pembawa Rezeki dan Kemuliaan

Dalam budaya Jawa, burung Perkutut (Puputh V, Serat Warna-Warni) adalah binatang yang dianggap sakral dan membawa prestise bagi yang memeliharanya. Kepercayaan ini berakar dari legenda Joko Mangu, jelmaan Pangeran Pajajaran, yang membuat raja-raja Mataram hingga kini melestarikan tradisi memelihara burung perkutut. Perkutut diyakini memiliki kekuatan yang memengaruhi pemiliknya.

Serat Warna-Warni membagi jenis perkutut menjadi dua kategori besar: pembawa keberuntungan dan pembawa kesialan.

Perkutut Pembawa Keberuntungan (Layak Dipelihara)

Burung-burung ini diramal akan mendatangkan rezeki, kemuliaan, dan keselamatan bagi pemiliknya. Contoh-contoh yang disebutkan dalam Serat antara lain:

1. Sri Pangepeel: Jenis perkutut yang memiliki bulu dan jempol kaki berwarna putih keabu-abuan. Burung ini sangat baik dipelihara oleh para petani karena dipercaya membawa kemuliaan dan kemakmuran.

2. Wisnu Citra: Burung ini memiliki bulu, paruh, dan kaki berwarna hitam keabu-abuan, tetapi tidak memiliki sisik kehitaman pada kaki. Diyakini membawa hal baik bagi pemeliharanya.

3. Wisnu Mangenu: Ciri-cirinya adalah seluruh tubuhnya berwarna hitam keabu-abuan. Burung ini istimewa karena dipercaya akan membawa keberuntungan bagi pemiliknya.

4. Marcu Jiya (atau Marcuwa): Perkutut yang matanya berwarna kuning dan memancarkan sinar kekuningan. Burung ini dipercaya dapat memperlancar rezeki. Jika yang memelihara adalah raja, maka burung ini melambangkan kebaikan dan kehormatan.

Perkutut Pembawa Kesialan (Harus Dihindari)

Beberapa jenis perkutut dilarang dipelihara karena dianggap membawa penyakit, kesusahan, dan kemalangan, yaitu:

1. Bramasulur: Ditandai dengan ekornya yang berwarna merah. Jika dipelihara, orang tersebut akan sakit-sakitan dan kurus.

2. Brama Lebu: Memiliki bulu berwarna abu-abu kekuningan dan paruh hitam. Burung ini dianggap membawa celaka bagi manusia dan suka bertengkar.

3. Bramakakop: Perkutut ini seluruh bulu, muka, dan paruhnya berwarna putih. Burung ini dilarang dipelihara karena ia suka melihat darah dan konon akan mendatangkan kematian bagi pemiliknya.

Makna Kicauan Burung Gagak dan Prenjak: Pertanda Baik dan Buruk

Selain perkutut yang dipelihara, Serat Warna-Warni juga membahas tanda-tanda yang dibawa oleh burung liar seperti Gagak dan Prenjak (Pupuh Pucung), di mana kicauan mereka dipercaya menjadi pertanda datangnya suatu kejadian—baik susah maupun senang.

Burung Gagak: Kicauan gagak memiliki makna berdasarkan arah datangnya bunyi.

Arah Kicauan Gagak
Makna (Pertanda)

Sisi Timur
Pertanda akan datang tamu kehormatan ke rumah.
Sisi Tenggara
Penghuni rumah akan mendapat pengasihan dan akan datang pekerjaan.
Sisi Selatan
Penghuni rumah akan mendapat rezeki dari orang lain yang lebih kaya.
Sisi Barat
Penghuni rumah akan bertemu jodoh dan melangsungkan pernikahan.
Sisi Barat Daya
Pertanda buruk, akan terjadi pertengkaran di dalam rumah.
Sisi Barat Laut
Pertanda buruk, akan ada kematian dan penghuni rumah akan mendapat malu.

Burung Prenjak: Burung Prenjak yang berukuran kecil dan lincah, jika berkicau dari sisi selatan rumah, diyakini akan memberi pertanda bahwa penghuni rumah akan kedatangan tamu. Namun, jika burung prenjak berbunyi dari arah barat, itu menandakan adanya pertengkaran di dalam rumah.

Tanda-tanda Kucing: Pelambang Emas hingga Kesialan

Kucing juga mendapat perhatian khusus dalam Serat ini (terdapat dalam 24 bait Puputh Asmaradana). Kucing dipercaya membawa keberuntungan atau ketidakberuntungan.

Kucing Pembawa Keberuntungan:

Kucing-kucing ini dianggap membawa rezeki, kemuliaan, dan kebahagiaan bagi pemeliharanya.

1. Sari Kuning: Kucing yang memiliki garis putih dari punggung hingga wajahnya. Kucing ini membawa kebaikan dan dipercaya setara dengan menyimpan emas bagi yang memeliharanya, karena rezeki yang berlebih.

2. Udan Emas: Kucing yang bulunya merah keputih-putihan. Jika dirawat dan diberi makan yang baik, ia akan mendatangkan rezeki yang berlimpah dan mendapat derajat tinggi.

3. Leksana Nira: Kucing yang badan utamanya berwarna hitam, tetapi keempat kakinya berwarna belang putih. Kucing ini menjanjikan kebahagiaan dan banyak rezeki bagi yang memeliharanya, terutama jika ekornya tumpul.

4. Sangga Buwana: Kucing yang punggungnya belang dan wajahnya serupa dengan warna bulunya. Memelihara kucing ini dapat membuat doa terkabul.

Kucing Pembawa Kesialan:

Beberapa kucing dilarang dipelihara karena membawa keburukan, musibah, hingga kematian:

1. Putera Kajetaka: Kucing berbulu hitam dan berekor panjang. Kucing ini membawa nasib buruk dan diramalkan akan membuat pemiliknya memuntahkan darah (kematian atau kesusahan).

2. Kembang Asem: Kucing yang bulunya bercorak seperti bunga asam, memiliki ekor panjang, tetapi jika ekornya bundel (tumpul) tidak masalah. Jika berekor panjang, pemiliknya akan sering kehilangan.

3. Baya Ngacar: Kucing yang dadanya bergaris putih hingga ekor. Dianggap sebagai pertanda buruk dan bisa mendatangkan musibah seperti celaka di dalam air.

Serat ini juga mencatat perilaku kucing yang membawa firasat: Jika seekor kucing tidur di atas bantal, atau pakaian yang akan dipakai, atau di waktu pagi menjelang sore, itu adalah tanda bahwa pemeliharanya akan mendapat berkah dari Tuhan.

Tanda-tanda Fisik Laki-laki dan Perempuan (Kriteria Pasangan)

Selain tanda-tanda alam, Serat Warna-Warni juga memberikan pedoman tentang ciri-ciri fisik dan watak laki-laki dan perempuan yang pantas dijadikan teman atau pasangan.

• Laki-laki yang Baik: Serat menyebut pria yang berwatak mulia, seperti yang memiliki kepala besar, sering memberi nasihat, dan berwibawa mulia. Pria yang bijaksana, patuh pada Tuhan, dan memiliki hati yang berani, luas seperti samudra.

• Laki-laki yang Kurang Baik: Pria yang suka mengambil milik orang lain, pelit, suka berkelahi, berpostur pendek dan kecil, serta berkulit kuning.

• Perempuan yang Baik: Perempuan yang berbudaya baik (seperti Estri Susila), memiliki rambut hitam lemas, dan perilakunya menyenangkan. Perempuan yang dicirikan sebagai ‘wanita utama’ yang berambut kaku, berkulit kuning, dan berpayudara kecil—yang akan mendatangkan banyak rezeki.

• Perempuan yang Kurang Baik: Perempuan yang berwatak seperti Resi Durgha (memiliki watak dan perawakan buruk, sering membunuh kaum pria), atau wanita yang memiliki payudara kecil dan ada tahi lalat di telinganya (dianggap ceriwis).

Rujukan

Kustri Sumiyardana, Karyono, Suryo Handono, Desi Ari Pressanti, Ema Rahardian, & Inni Inayati Istiana. (2014). Pandangan Orang Jawa dalam Serat Warna-Warni. Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah.

0Komentar

Tambahkan komentar

Info

  • Griya Lestari D3 12A, Ngaliyan, Kota Semarang
  • +628587503514
  • redaksibabad.id@gmail.com