![]() |
| Ilustrasi bambu pethuk, pusaka langka dengan kekuatan penolak daya negatif. (Generatif Gemini) |
BABAD.ID | Stori Loka Jawa - Dalam ranah benda bertuah, bambu dikenal sebagai jenis kayu yang paling banyak memiliki keunikan dan kelangkaan dari segi spiritual. Di antara semua anomali bambu, Bambu Pethuk adalah bambu yang paling jarang terjadi.
Bambu Pethuk memiliki ciri fisik yang unik, yaitu terdapat pertemuan ruas di mana ruas atas menghadap ke bawah, dan ruas bawah tetap menghadap ke atas. Pertemuan ruas ini dianggap sebagai cacat alam yang dialami oleh bambu tersebut. Bentuk fisiknya relatif lebih kecil dibandingkan bambu pada umumnya.
Kepercayaan masyarakat Jawa menempatkan Bambu Pethuk pada posisi yang sangat tinggi dalam hierarki spiritual. Ia diyakini memiliki kekuatan yang besar dan menduduki urutan kedua dalam jenis keampuhan dan manfaat pusaka. Secara umum, manfaat Bambu Pethuk adalah sebagai penangkal kekuatan gaib atau daya negatif, membantu melarisi dagangan, dan membantu mengatasi kesurupan (gangguan makhluk halus). Bambu Pethuk juga merupakan salah satu benda yang dipercaya dijaga oleh ular jejadian jin.
Metode Pengujian Keaslian yang Kritis
Mengingat kelangkaan dan kekuatan mistisnya, Bambu Pethuk sering menjadi objek pemalsuan (duplikat). Oleh karena itu, pengujian keaslian (simetrisnya bentuk) menjadi sangat krusial. Pengujian yang dilakukan pada Bambu Pethuk ini ditujukan untuk memastikan apakah bambu tersebut benar-benar asli secara alamiah atau merupakan sambungan.
Beberapa metode pengujian yang dikenal sangat ketat, bahkan destruktif, adalah:
1. Pengujian Sambungan (Destruktif)
Pengujian ini bertujuan melihat apakah bambu disambung menggunakan lem atau paku:
• Direndam Cairan Cuka: Jika kulit bambu terkena cuka, akan meninggalkan bekas. Metode ini membuktikan adanya lem, di mana sambungan akan terlepas dengan sendirinya.
• Dipelintir Berlawanan Arah: Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah ada sambungan yang diperkuat dengan paku atau paku dan lem. Jika tidak hati-hati, cabang bambu bisa patah.
• Direbus dalam Air Mendidih: Air yang direbus hingga mendidih akan membuat sambungan lem atau paku terlepas dengan sendirinya.
2. Pengujian Kekuatan Gaib (Mistik)
Ini adalah pengujian yang dilakukan untuk melihat apakah bambu masih memiliki kekuatan spiritual (isi) di dalamnya:
• Air Mengalir Alami (Nusang): Bambu Pethuk dipercaya memiliki sifat alami seperti ikan lele yang bergerak melawan arus air. Jika diletakkan di sungai yang mengalir, Bambu Pethuk yang asli akan bergerak melawan arus atau ke atas. Pengujian ini juga bertujuan melihat apakah isi bambu benar-benar asli.
• Meredam Suhu Air Mendidih: Jika Bambu Pethuk asli dimasukkan ke dalam air yang sedang mendidih, air tersebut akan berubah menjadi dingin seketika (sekitar 10 detik). Jika bambu tersebut asli tetapi kosong (tidak memiliki kekuatan gaib/isi), suhu air akan berubah perlahan tanpa perubahan besar pada api pemanasnya. Kadang kala, api pemanasnya bisa meredup dan mati.
Jenis dan Kemampuan Bambu Pethuk
Bambu Pethuk memiliki berbagai jenis nama berdasarkan bentuk batang yang keluar pada ruasnya, masing-masing dengan manfaat spiritual yang spesifik:
• Bambu Pethuk Wali (The Guardian): Jenis yang paling sulit dicari. Ia memiliki kekuatan gaib tertinggi, mencakup keseluruhan kemampuan yang dimiliki oleh jenis Pethuk lainnya. Kelangkaan dan kekuatannya menjadikan Bambu Pethuk Wali memiliki nilai jual tertinggi.
• Bambu Pethuk Langkah (The Stepper): Bambu ini memiliki ruas kosong (ruas bebas) di antara pertemuan ruas. Kemampuannya dipercaya sebagai pusaka yang mampu mewujudkan cita-cita dalam pekerjaan (mawujudake pelangkah ing lelaku), sering digunakan untuk mencari posisi atau jabatan.
• Bambu Pethuk Gunung (The Mountain): Cirinya memiliki cabang yang lurus membentuk pola segitiga. Keunggulannya adalah sebagai piandel yang bersifat pemikat, sering digunakan untuk menyatukan pasangan yang belum saling mencintai.
• Bambu Pethuk Senopati (The Commander): Cabangnya melengkung ke dalam. Manfaatnya adalah kekebalan fisik, mampu menahan pukulan senjata tajam, anti peluru (tembak), dan jika sangat tua bisa anti cukur (kebal cukur).
• Bambu Pethuk Taliraga/Patil Lele (The Healer): Digunakan untuk pengobatan beberapa penyakit, seperti sakit perut atau penyakit dalam, dengan cara merendamnya ke dalam air atau mengikis kulitnya dan diminumkan kepada penderita.
Daftar Pustaka
Triyogo, A. H. (2005). Benda-Benda Bertuah Masyarakat Jawa. Yogyakarta: Narasi.
