![]() |
| Ilustrasi Sedulur Batin dan Kakang Kawah Adhi Ari-Ari. (Generatif Gemini) |
BABAD.ID | Stori Loka Jawa - Dalam dunia mistik Jawa, Sedulur Batin memiliki beberapa sebutan lain, termasuk kakang kawah adhi ari-ari atau sedulur sejati. Meskipun nama-nama ini pada dasarnya memiliki makna yang sama—yaitu saudara yang bersifat batin (gaib)—terdapat pandangan yang berbeda mengenai sosok dan fungsinya.
Sedulur batin diyakini oleh sebagian spiritualis sebagai sosok gaib yang menyerupai manusia itu sendiri. Sosok ini dianggap sebagai teman sejati dan sebenar-benarnya teman bagi manusia.
Kakang Kawah Adhi Ari-Ari: Pandangan sebagai Malaikat Pencatat Amal vs Sosok Gaib Sejak Lahir
Perdebatan mengenai hakikat kakang kawah adhi ari-ari mencakup dua pandangan utama:
Pandangan sebagai Malaikat Pencatat Amal
Sebagian kalangan spiritualis menilai bahwa kakang kawah adhi ari-ari adalah dua sosok yang merupakan dua malaikat yang mengawasi tingkah laku manusia dan mencatat amal baik dan amal kejahatan sepanjang hidup.
• Dalam falsafah Jawa, kedua sosok ini dihubungkan dengan Malaikat Roqib (pencatat amal baik, di sisi kanan) dan Malaikat Atid (pencatat amal buruk, di sisi kiri).
• Dikatakan bahwa lidah orang Jawa seringkali menyebut hal yang sulit dengan sebutan sederhana, seperti menyebut Kalimat Syahadat sebagai Kalimasada, sehingga bukan tidak mungkin kedua malaikat tersebut disebut sebagai kakang kawah adhi ari-ari.
• Sedulur Batin dalam pandangan ini seringkali hanya fokus pada sisi kebaikan dan mengabaikan sisi keburukan.
Pandangan sebagai Sosok Gaib yang Lahir Bersamaan dengan Manusia
Masyarakat Jawa juga meyakini bahwa kakang kawah adhi ari-ari adalah makhluk halus yang lahir hampir bersamaan dengan kelahiran bayi. Nama ini diambil dari kawah (air yang keluar sebelum bayi) dan ari-ari (plasenta, keluar setelah bayi).
• Kakang Kawah (Kakak Kawah) lahir sebelum bayi, berwujud menyerupai bayi, tetapi dengan warna kulit lebih cerah dan postur yang lebih besar.
• Adhi Ari-Ari (Adik Ari-Ari) lahir setelah bayi, berwujud menyerupai bayi, tetapi dengan warna kulit lebih gelap dan postur yang lebih kecil.
• Selama masa selapan dina (35 hari), keduanya menemani bayi dan dapat dilihat pada tingkah laku bayi yang sering tertawa seolah bermain dengan teman. Setelah masa ini, keduanya mulai melepaskan diri secara langsung tetapi tetap mengawasi hingga dewasa, dan dapat dilihat kembali melalui ritual (lelaku).
Selain itu, ada keyakinan yang beredar bahwa sedulur batin berjumlah lima sosok, yang ditunjukkan dengan warnanya: putih (sifat baik), merah (sifat pemarah), kuning (sifat serakah), hijau, dan hitam (berupa bayangan di bawah kita). Sosok ini dapat dihubungkan dengan sifat sufiah, muthmainah, amarah, aulamah, dan sifat alam (air, api, tanah, angin).
Syarat dan Lelaku Menguasai Sedulur Batin: Peningkatan Kepercayaan kepada Tuhan
Menguasai sedulur batin (baik kakang kawah adhi ari-ari maupun sedulur batin itu sendiri) adalah hal yang sulit dilakukan.
Syarat Dasar Penguasaan
Dasar dari penguasaan ini adalah besarnya tingkat amalan dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Kuasa. Seseorang harus sudah berada pada tingkat waskitha, manunggaling kawula gusti (penyatuan hamba dengan Gusti), dan sumeleh (pasrah).
• Kakang kawah adhi ari-ari tidak suka terhadap tuannya yang memiliki kepercayaan yang terbelah-belah (polytheisme). Mereka hanya ingin tuannya memercayakan segala sesuatu, baik hal gaib maupun fisik, kepada Tuhan dan diri mereka sendiri.
• Syarat awal juga mencakup peningkatan sifat pasrah kepada Tuhan, pelaksanaan kepercayaan kepada Tuhan, dan merasa bahwa manusia adalah makhluk Tuhan yang paling mulia dan tertinggi derajatnya, sambil tetap menghormati makhluk lainnya.
Lelaku (Ritual) Penguasaan (Versi Pertama)
Setelah syarat dasar terpenuhi, ritual selanjutnya dapat dilakukan:
1. Puasa: Melakukan puasa biasa selama tujuh hari berturut-turut, yang diakhiri pada hari weton (hari kelahiran) orang tersebut.
2. Tidur Terjaga: Pada malam weton tersebut, ritual dilakukan dengan tidur di luar rumah (misalnya pada tritisan atau pancuran genteng) dan harus dalam keadaan terjaga dari selepas Isya hingga pagi.
3. Komunikasi: Jika ritual berhasil, kakang kawah adhi ari-ari akan datang sekitar jam 2 pagi. Mereka akan menampakkan wujudnya persis seperti orang tersebut lengkap dengan pakaian, namun hanya muncul selama 10 hingga 20 detik. Jika dalam waktu singkat tersebut tidak digunakan untuk menyapa atau mengucapkan salam, keduanya akan lenyap.
4. Perawatan Rutin: Setelah komunikasi terjalin, secara fisik, orang tersebut wajib berpuasa setiap hari kelahiran (weton) untuk kakang kawah adhi ari-ari.
Pantangan dan Dampak Pelanggaran
Seseorang harus menjauhi molimo (medok/bermain perempuan, mendhem/minum-minuman keras, maling/mencuri, madat/memakai narkoba, dan main/berjudi).
• Jika pantangan dilanggar, kekuatan sedulur batin dapat menjadi bumerang bagi dirinya.
• Pelanggaran berat dapat mengakibatkan sang pemilik sakit-sakitan parah, dan ia harus mencari pertolongan kepada orang lain yang juga memiliki kekuatan sedulur batin.
Fungsi Sedulur Batin: Penuntun Hidup dan Sumber Kekuatan Kanuragan (600 Jenis Ilmu)
Sedulur batin memiliki banyak fungsi dan manfaat bagi tuannya:
1. Penuntun Hidup: Manfaat utama adalah sebagai salah satu penuntun dalam melalui kehidupan.
2. Kekuatan Kanuragan: Melalui sedulur batin, seseorang dapat menguasai kurang lebih 600 jenis ilmu kanuragan tanpa harus mencari guru lagi. Untuk menguasai satu ilmu, cara membelinya adalah dengan puasa. Ilmu yang diutamakan untuk dikuasai adalah ilmu tetulung sesami (ilmu untuk menolong sesama) sebelum menguasai ilmu yang bersifat menjaga diri.
3. Kewibawaan dan Pertahanan: Kakang kawah adhi ari-ari akan menjadikan orang tersebut ditakuti oleh makhluk halus (makhluk halus) dengan ketakutan yang sesungguhnya. Makhluk halus akan memandang orang tersebut sebagai makhluk Tuhan yang harus disegani.
4. Mengetahui Rahasia Gaib: Jika seseorang mencapai tingkat komunikasi dengan kakang kawah adhi ari-ari, ia dikatakan mencapai tingkatan mengetahui rahasia gaib yang ada dalam manusia dan Tuhan.
Sebagai kesimpulan, kekuatan sedulur batin akan membantu tuannya asalkan sang tuan selalu tunduk kepada Tuhan. Kekuatan ini sendiri merupakan salah satu dari dua dasar yang harus dikuasai manusia, selain kekuatan doa, untuk mengendalikan kekuatan unsur-unsur alam.***
