Kenapa Harus Pakai Motif Batik Sidomukti Saat Upacara Pernikahan dan Ritual Lurub Rayon?

Daftar Isi

BABAD.ID | Stori Loka Jawa – Mengenal ragam batik Tanah Air tidak cukup hanya dalam satu malam.

Pasalnya, ada banyak batik yang terdapat di setiap daerah. Bahkan di tiap daerah tersebut memiliki batik yang tidak kurang dari 1 motif saja.

Pun, motif yang melekat pada kain batik bukanlah sekadar motif untuk mempercantik tampilan kain. Melainkan motif yang ada merupakan representasi dari makna atau filosofi yang ada di baliknya.

Dalam hal ini, seperti pada salah satu jenis batik dari Solo yang menjadi highlight dalam tulisan artikel kali ini. Tulisan ini akan memfokuskan pada Batik Sidomukti sebagai batik yang berasal dari Keraton Surakarta.

Sebagaimana ragam batik lainnya yang digunakan saat momentum tertentu, begitu juga dengan Batik Sidomukti.

Barangkali kita pernah melihat motif Batik Sidomukti yang dikenakan oleh pengantin dalam upacara pernikahan. Kurang lebih begitulah tampilan Batik Sidomukti.

Lebih lanjut, warna Batik Sidomukti memiliki nuansa coklat yang berasal dari pewarna soga alam. Biasanya, soga merupakan pewarna klasik yang digunakan dalam motif-motif batik.

Filosofinya yang sarat akan makna, yakni “Sido” dalam bahasa Jawa yang berarti “jadi” atau “menjadi” dan “Mukti” berarti “kemuliaan” (Javanologi UNS, 2022).

Akan tetapi, berdasarkan referensi yang diperoleh melalui tulisan “Makna Batik Motif Sidomukti pada Upacara Ritual Lurub Rayon” oleh Masiwo (2011), terlepas daripada itu digadang-gadang Batik Sidomukti rupanya juga digunakan dalam upacara ritual Lurub Layon.

Maksud dari upacara Lurub Rayon ialah upacara penghormatan kepada mereka yang telah habis usianya di dunia.

Penggunaan Batik Sidomukti pada upacara ritual Lurub Rayon telah berlangsung sejak masa kepemimpinan Pakubuwana I atau ada yang menyebut juga sejak masa Kerajaan Majapahit (Masiwo, 2011).

Tidak dapat dipungkiri, maknanya yang kental menjadikan Batik Sidomukti sebagai ubarampe atau media simbolis dalam mengantarkan jenazah ke persemayaman terakhirnya.

Makna ini memuat harapan akan hidup dari keluarga yang ditinggalkan dan pengharapan bahwa jenazah akan pergi untuk menghadap Tuhan dengan tanpa adanya halangan apapun

Terlepas dari itu, kita harus menghargai setiap motif batik yang ada dan mengakuinya sebagai bagian dari filosofi batik yang tidak terpisahkan.

Itu dia gambaran mengenai filosofi Batik Sidomukti dari Solo. Bagaimana menurut sedulur? Menarik bukan?


Kesimpulan

Batik Sidomukti ialah batik dari Keraton Surakarta. Filosofi Batik Sidomukti begitu kental akan makna, kata “Sido” yang memiliki arti “jadi” dan “Mukti” berarti “kemakmuran” atau “kemuliaan”.

Penggunaan Batik Sidomukti biasanya digunakan oleh pengantin dalam upacara pernikahan, namun ada juga yang digunakan dalam upacara ritual Lurub Rayon.


Referensi:
Masiwo. Makna Batik Motif Sidomukti pada Upacara Ritual Lurub Rayon. Dinamika Kerajinan dan Batik. 2011. Vol 29. Yogyakarta. https://media.neliti.com/media/publications/59341-ID-makna-batik-motif-sidomukti-pada-upacara.pdf

Javanologi. Batik Jawa: Batik Sidomukti. 2022. https://javanologi.uns.ac.id/2022/10/17/javanologi-explore-batik-jawa-batik-sidomukti/

babad.id | Stori Loka Jawa
babad.id | Stori Loka Jawa babad.id | Stori Loka Jawa merupakan media online berbasis multimedia dengan konten utama seputar seni, budaya dan sejarah Jawa. Babad.id juga membuka ruang opini kepada penulis lepas.

Posting Komentar