Kenapa Pagelaran Wayang Kulit Dimainkan Saat Malam Hari? Begini Penjelasannya Langsung dari Dalang

Daftar Isi

BABAD.ID | Stori Loka Jawa - Kenapa pagelaran selalu diselenggarakan saat malam hari? Kenapa tidak siang hari supaya anak kecil bisa menonton?

Dalam sesi live “Aku Wong Jawa” yang bertema “Apakah Profesi Dalang Dianggap Kuno Menurut GenZ? Kisah Inspiratif Dalang Muda Lestarikan Budaya Jawa,” pada Minggu Kliwon 2 Februari 2025 lalu, Adham Hilmi Grandisson, Dalang Muda Asal Kediri, membagikan alasan mengapa pagelaran wayang dilaksanakan setiap malam.

Menurut Adham, hal tersebut dilakukan bukan tanpa alasan, melainkan ada makna, filosofi, dan tujuan di baliknya.

Pertama, berkaitan dengan blencong.

Wayang itu berasal dari tembung ayang-ayang atau bayang-bayang, dan dalam pementasan wayang, blencong itu diibaratkan sebagai matahari di dunia nyata.

Jadi kalau wayang diselenggarakan saat siang hari, blencong itu tidak akan berguna, karena tidak bisa timbul bayang-bayang awayan.

Pernyataan tersebut didukung oleh Sumdiningrat dalam artikeel Sri Marhaen Sakti, dari Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Makassar, wayang merupakan potret kehidupan yang berisi sanepa (perumpamaan), piwulangan (ajaran), dan pituduh (petunjuk).

Singkatnya wayang berisi kebiasaan hidup, tingkah laku manusia, dan keadaan alam, sehingga wayang juga bisa disebut sebagai gambaran etika kehidupan.

Lakon wayang tersebut juga menjadi cermin kehidupan manusia yang dialami sejak lahir (purwa), hidup (madya), dan mati (wusana).

Adham juga menjelaskan bahwa dahulu orang-orang itu melihat wayang bukan visual yang sebenarnya, hanya bayang-bayangnya saja.

“Wayang sebenarnya itu kalau dari jauh nggak kelihatan, jadi fokus pada bayang-bayangnya saja,” Adham mempertegas.

Jadi kalau blencong atau matahari dalam kehidupan nyata tidak ada, bagaimana kita bisa melihat kehidupan ini, karena salah satu sumber energi terbesarnya adalah matahari.

Kedua, berkaitan dengan logic.

Pagelaran wayang itu sangat lama, sekitar 5-8 jam.

Sedangkan kalau siang hari masyarakat melakukan banyak aktivitas untuk bertahan hidup seperti bekerja, mencari makan, bepergian dan sebagainya.

“Selain itu kalau siang juga kepotong adzan” Adham menambahkan.

Kalau malam waktunya hanya terpotong saat adzan isya dan penonton juga sudah bebas dari aktivitas yang melelahkan.

Sedangkan menurut Sri Marhaen Sakti, salah satu alasan mengapa pertunjukan wayang kulit dilaksanakan pada malam hari karena ada masyarakat Jawa yang percaya bahwa saat malam, roh-roh berkelana dan menembara.

Saat mengembara itu, salah satu tempat yang mereka kunjungi adalah tempat mengadakan pertunjukkan bayang-bayang (wayang) yang khusus, angker, wingit, atau sakral.

Apakah wayang diselenggarakan untuk memanggil roh? Wallahua’lam bissawab.

Jadi alasan mengapa pagelaran wayang dilakukan saat malam hari itu karena:

  • Berkaitan dengan blencong 
  • Secara logic kalau siang hari, masyarakat itu sibuk dan terpotong adzan 
  • Berkaitan dengan kepercayaan bahwa saat malam hari, roh-roh berkelana

Daftar Pustaka

@babaddotid. Aku Wong Jawa:Apakah Profesi Dalang Dianggap Kuno Menurut GenZ? Kisah Inspiratif Dalang Muda Lestarikan Budaya Jawa. [Video]

 

babad.id | Stori Loka Jawa
babad.id | Stori Loka Jawa babad.id | Stori Loka Jawa merupakan media online berbasis multimedia dengan konten utama seputar seni, budaya dan sejarah Jawa. Babad.id juga membuka ruang opini kepada penulis lepas.

Posting Komentar