Menelaah Makna Komunikasi Visual pada Ornamen Bangsal Kencana Keraton Yogyakarta

Daftar Isi

YOGYAKARTA, BABAD.ID | Stori Loka Jawa - Perlu sedulur ketahui bahwa Keraton Yogyakarta memiliki banyak bangunan.

Salah satu bangunan yang ada adalah Bangsal Kencana, yakni pendopo utama di Keraton Yogyakarta.

Sebagai pendopo utama, Bangsal Kencana ini memiliki fungsi untuk menerima tamu-tamu penting seperti kepala negara, perdana menteri, dan tamu kenegaraan lainnya. 

Bangsal Kencana dipenuhi oleh ornamen yang indah dan kompleks. Lalu, apa makna dari berbagai ornamen ini ya?

Dalam artikel ini akan dijelaskan mengenai makna komunikasi visual Bangsal Kencana Keraton Yogyakarta. Simak pembahasanya di sini!

Baca Juga: Makna Estetika Ornamen Budaya Hindu Budha pada Bangsal Kencana Keraton Yogyakarta


Pengaruh Kondisi Sosial Budaya pada Ornamen Bangsal Kencana

Dikutip dari artikel Septarina & Sentavito yang berjudul “Komunikasi Visual Multikultural Ornamen Bangunan Bangsal Kencana Keraton Yogyakarta”, terdapat latar belakang dari pembuatan ornamen Bangsal Kencana.

Sejak tahun 1757, Keraton Yogyakarta berada dalam kondisi ekonomi yang stabil untuk berkembang lebih jauh. 

Proses mobilitas masyarakat Yogyakarta tidak terlepas dari aspek sosial dan budaya. 

Aspek budaya memiliki beberapa sisi yang saling mempengaruhi, munculnya status sosial yang berakibat pada munculnya gelar kebangsawanan.

Kemudian kelas sosial ditentukan oleh kedekatan individu dengan raja yang memerintah. 

Gambaran yang muncul secara fisik, seperti lokasi kediaman, pakaian resmi bahkan payung pangkat yang merupakan simbol kebanggaan. 

Sisi lain dari aspek budaya adalah bahasa, tidak kalah penting dalam proses interaksi karena bahasa dapat menunjukkan asal usul individu. 

Bahasa Kromo inggil, Kromo madyo dan ngoko merupakan salah satu aspek budaya sebagai kontrol sosial. 

Sisi lain dari aspek budaya juga berpengaruh pada pengajaran yang merupakan sarana pendidikan.

Hal ini dapat ditemukan pada mainan atau tembang-tembangan, khususnya dalam dunia anak-anak Jawa.

Perkembangan dan perubahan sosial masyarakat dalam bidang budaya tidak dapat dilepaskan dari kehidupan beragama yang dilatarbelakangi oleh latar belakang dan penyebaran agama. 

Proses penyebaran agama Islam dapat dilihat pada dinasti Mataram Islam yang disebarkan oleh para ulama sejak abad ke-16. 

Proses Islamisasi di berbagai daerah dan Praja Kejawen menciptakan persepsi bahwa Sultan melambangkan kehadiran penguasa Islam atas budaya Jawa. 

Masuknya pengaruh budaya lain ke Indonesia, khususnya Yogyakarta, tidak hanya terbatas pada perdagangan dan agama, tetapi juga membawa pengaruh budaya. 

Pengaruh budaya tersebut antara lain arsitektur, seni pahat, sastra, dan tarian. 

Budaya bangsa lain yang masuk ke wilayah keraton memunculkan variasi baru dalam arsitektur keraton. 

Ornamen di setiap bangunan keraton berkembang dari waktu ke waktu dengan masuknya budaya baru.

Bangsal Kencana merupakan salah satu bangunan yang paling banyak memiliki ornamen di kompleks keraton. 

Pangeran Mangkubumi membangun Keraton Yogyakarta dengan menggabungkan prinsip-prinsip dari budaya yang berbeda, termasuk Hindu, Jawa dan Islam.

Ia juga membangun bangunan dengan filosofi yang bernilai tinggi. 

Bangsal Kencana adalah contoh nyata bagaimana budaya dan nilai-nilai Jawa, Hindu, Islam dan tata ruang tradisional Jawa hidup berdampingan dalam satu struktur arsitektur. 

Ornamen di Bangsal Kencana mencerminkan pengaruh budaya yang beragam, termasuk unsur Hindu-Buddha, Islam, Cina, Barat dan Jawa dalam bentuk ukiran, relief dan ornamen yang digunakan.

Baca Juga: Melihat Lebih Dekat Struktur Bangunan Keraton Yogyakarta, Ada Bangsal Kencana


Makna Ornamen Bangsal Kencana 

Bangunan-bangunan Keraton Yogyakarta diciptakan dan dibangun atas dasar keadilan, keluhuran budi, dan tujuan yang luhur.

Bangunan-bangunan ini pada akhirnya disebut sebagai 'seni bangunan keraton'. 

Seni bangunan keraton juga dilengkapi dengan peran ornamen, warna, tempat yang memiliki makna, filosofi dan arti. 

Bangunan-bangunan di Keraton Yogyakarta masih digunakan sesuai dengan fungsi masing-masing bangunan, yang pada awalnya sebagai gambaran kebesaran Keraton Yogyakarta di masa lampau. 

Menurut para ahli, semua ornamen yang terdapat pada bangunan Bangsal Kencana merupakan bangunan yang terbaik karena semua pengerjaannya, terutama ornamennya, dilakukan dengan halus dan teliti.

Keunikan Bangsal Kencana terletak pada ornamen-ornamennya yang diukir secara eksklusif dan dikerjakan dengan tingkat kerumitan dan kehalusan yang luar biasa. 

Ornamen-ornamen ini bersifat sinkretis, menggabungkan unsur-unsur kepercayaan, filosofi, budaya dan kosmologi dari berbagai agama dan budaya seperti Jawa, Hindu, Budha, Islam, Cina, dan Barat. 

Bangsal Kencana adalah contoh nyata dari keragaman budaya yang hidup berdampingan di Yogyakarta. 

Ornamen-ornamen yang ada di dalamnya mengandung simbol-simbol yang merujuk pada nilai-nilai multikultural. 

Mereka menunjukkan hubungan yang erat antara raja dan rakyatnya, yang mencerminkan signifikansi sosial budaya dari kerangka monarki Jawa. 

Selain itu, ornamen-ornamen tersebut menciptakan kesatuan budaya, dengan elemen-elemen dari berbagai lapisan masyarakat yang berkumpul di istana. 

Keselarasan ini menggambarkan keharmonisan dan keragaman sosial-budaya yang dihargai dalam masyarakat Yogyakarta. 

Dalam konteks Bangsal Kencana, komunikasi visual multikultural dihadirkan melalui keragaman ornamen yang masing-masing berasal dari budaya yang berbeda.

Namun, pesan yang ingin disampaikan adalah bahwa persatuan dan keharmonisan dapat dicapai dengan memahami dan menghargai keragaman warisan budaya yang melandasi kehidupan masyarakat Jawa.

Baca Juga: Megahnya Bangsal Kencana Keraton Yogyakarta: Simbol Kekuasaan dan Keindahan Arsitektur Jawa


Kesimpulan

Stabilitas ekonomi Keraton Yogyakarta pada masa lalu menjadi faktor pengembangan sosial dan budaya Keraton.

Bangsal Kencana bukan hanya pengembangan fisik Keraton melainkan juga sosial dan budaya melalui keunikan ornamen dan makna di baliknya.


Referensi

Septarina, S.W. & Sentavito, E.W. (2024). Komunikasi Visual Multikultural Ornamen Bangunan Bangsal Kencana Keraton Yogyakarta. Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia, 10 (4), 267-281.  


Penulis: Fauzan Ansori, Mahasiswa Teknologi Pendidikan UNNES sekaligus penggemar keluarga Keraton Yogyakarta.

babad.id | Stori Loka Jawa
babad.id | Stori Loka Jawa babad.id | Stori Loka Jawa merupakan media online berbasis multimedia dengan konten utama seputar seni, budaya dan sejarah Jawa. Babad.id juga membuka ruang opini kepada penulis lepas.

Posting Komentar