Sejauh Mana Perkembangan Batik Pekalongan? Simak Penjelasannya!

Daftar Isi

PEKALONGAN, BABAD.ID | Stori Loka Jawa – Melihat keindahan batik setiap daerah tentu memiliki perbedaan dan ciri khasnya masing-masing. Perbedaan ini untuk menonjolkan sisi dari daerah satu dari daerah lainnya.

Kita mungkin sudah tidak asing dengan penampakan batik Solo atau kraton Yogya. Warna-warna tertentu digunakan agar tidak ada yang menyerupai batik khas kraton.

Begitu pula dengan batik dari pesisir utara Jawa. Seperti halnya batik dari Solo dan Yogya, batik dari pesisir utara Jawa juga memiliki keunikannya sendiri. Salah satu yang disajikan kepada sedulur dalam artikel kali ini, ialah Batik Pekalongan.

Sebagai batik dari pesisir utara, Batik Pekalongan menyajikan warna-warna yang dominan cerah menyesuaikan selera orang pesisir. Penggunaan warna-warna tersebut untuk membedakan dengan batik yang sudah eksis.

Berbicara Batik Pekalongan, apabila kita lebih jauh sedikit mundur ke belakang, keberadaan Batik Pekalongan tidak lepas dari histori yang mengiringinya. Pasalnya, perkembangan Batik Pekalongan merupakan hasil akulturasi ketiga etnis yakni, Jawa, Cina, dan Belanda (Salma, 2013).

Pada saat itu, daerah pesisir utara Jawa khususnya di Pekalongan terdapat pendatang etnis lain. Sehingga mereka yang kemudian menetap di Pekalongan, membuat batik seperti halnya orang Jawa. Akan tetapi, motif yang dibuat dengan motif Eropa.

Berdasarkan informasi yang diperoleh melalui tulisan “Corak Etnik dan Dinamika Batik Pekalongan” oleh Salma (2013), baik keturunan Cina maupun Belanda yang memilih menetap di Pekalongan, sama-sama membuat batik.

Alhasil menjadikan corak motif Batik Pekalongan tidak hanya terdiri dari motif bergaya Jawa. Melainkan terdapat unsur perpaduan budaya dengan luar Jawa.

Meskipun demikian, keberadaan ketiga corak batik di Pekalongan menjadikan Batik Pekalongan semakin kaya. Terlepas dari itu, sudah pasti menjadi pembeda dari daerah lainnya.

Pada Batik bergaya Jawa, menggunakan warna-warna yang ceria. Bahkan pada satu helai batiknya, bisa terdapat 8 warna yang berpadu cukup kontras satu sama lain.

Di samping itu, batik bergaya Cina dikenal dengan penyebutannya “batik Encim”. Batik Encim merupakan batik yang dibuat oleh wanita paruh baya Tionghoa. Aksen khasnya ialah garis-garis rumit dengan isian yang atraktif.

Selain itu, makna yang terkandung pada motif Batik Encim yakni memuat semacam doa atau pengharapan akan kebaikan.

Terakhir, batik bergaya Belanda biasanya dominan terdapat motif tumbuhan yang ada di Belanda, seperti Bunga Krisan. Ada pula ragam batik yang berasal dari cerita-cerita klasik Barat, seperti Cinderella hingga Putri Salju.

Untuk batik bergaya Belanda yang terkenal di Pekalongan dengan perpaduan Indonesia dan Pekalongan ialah batik Van Zuylen.

Baca Juga: Museum Batik Pekalongan, Tempat Belajar Membatik Sekaligus Melihat Koleksi Batik Berbagai Daerah


Kesimpulan

Keberadaan Batik Pekalongan cukup berbeda dengan batik dari daerah lainnya. Batik Pekalongan merupakan hasil dari buah karya orang-orang pesisir.

Namun, dalam perkembangannya terdapat tiga corak motif Batik Pekalongan yang terbagi menjadi, Batik bergaya Jawa, Batik bergaya Cina, dan Batik bergaya Belanda.


Referensi:

Salma, I.R. Corak Etnik dan Dinamika Batik Pekalongan. Yogyakarta. 2013. 

babad.id | Stori Loka Jawa
babad.id | Stori Loka Jawa babad.id | Stori Loka Jawa merupakan media online berbasis multimedia dengan konten utama seputar seni, budaya dan sejarah Jawa. Babad.id juga membuka ruang opini kepada penulis lepas.

Posting Komentar