Fungsi Bangsal Trajumas, Satu-satunya Bangsal di Keraton Yogyakarta yang Roboh Saat Gempa 2006
BABAD.ID | Stori Loka Jawa – Pada 2006 lalu, Yogyakarta sempat mengalami gempa hingga 6,3 Sr yang menghancurkan ratusan rumah di sana. Tidak terkecuali bangunan-bangunan di Keraton Yogyakarta.
Tempat berlangsungnya segala kegiatan administratif Yogyakarta ini mengalami kerusakan apalagi di bangsal Trajumas. Sebuah bangsal berbentuk joglo dengan enam saka yang menyongsongnya.
Meskipun pernah roboh, namun bangsal dapat kembali dibangun dan digunakan sebagaimana kegunaannya. Namun seiring berjalannya waktu terdapat peralihan kegunaan dalam bangsal ini.
Kegunaan Bangsal Trajumas Zaman Dahulu
Menurut Mbak Ami dalam video yotube di akun Kisah Tanah Jawa menjelaskan bahwa dahulu bangsal trajumas memiliki dua fungsi utama.
- Pengadilan darah dalem atau pengadilan bagi keluarga sultan
Fungsi pertama ini, bangsal trajumas digunakan untuk tempat pengadilan bagi keluarga sultan dalam menentukan salah atau benar sebuah perbuatan.
- Penasihatan
Trajumas digunakan oleh Ngarso Dalem yang sedang ingin memutuskan sebuah kasus atau membuat kebijakan namun beliau kurang ahli dalam hal tersebut.
Para ahli akan diundang dan menyapaikan pendapat atau kebijakan yang sesuai dengan permasalahan, meski begitu Ngarso Dalem tetap memiliki kebijakan absolut terkait keputusan tersebut.
Kegunaan Bangsal Trajumas Sekarang
Seiring berkembangnya zaman, bangsal trajumas dialihfungsikan sebagai tempat penyimpanan gamelan atau nyarekan. Ada beberapa gamelan tua atau sepuh, gamelan sekati, serta ada beberapa kendaraan pengantin yang dikenal dengan cempono.
Gamelan sekati adalah gamelan Kiai Gunturmadu dan Kiai Nagawilaha yang biasa digunakan untuk upacara sekaten.
Sementara gamelan tua yang ada disana salah satunya yakni gamelan Kiai Guntur Laut yang dibuat dari logam berat dengan tiga not sehingga suaranya sangat rendah.
Bangsal Trajumas di Keraton Yogyakarta memiliki sejarah penggunaan yang berubah seiring waktu.
Di masa lalu, bangsal ini berfungsi sebagai tempat pengadilan untuk keluarga Sultan Yogyakarta dan juga digunakan sebagai tempat penasihatan oleh Ngarso Dalem dalam membuat keputusan atau kebijakan.
Namun, seiring perkembangan zaman, fungsi bangsal ini bergeser menjadi tempat penyimpanan gamelan dan barang-barang tradisional seperti gamelan Kiai Gunturmadu, Kiai Nagawilaha, serta gamelan tua seperti Kiai Guntur Laut yang memiliki suara khas.
Meskipun mengalami kerusakan akibat gempa, bangsal ini tetap memiliki nilai historis dan kultural yang penting dalam tradisi Keraton Yogyakarta.
Referensi:
Kisah Tanah Jawa (2020, 4 Novemer). Keraton Yogyakarta: Sepenggal Kisah Budaya Keraton Yogyakarta. [Video]. Youtube
Penulis: Nadya Zuhri, mahasiswa Universitas Negeri Semarang.
Posting Komentar